وَارْفَعْ بِــوَاوٍ وَانْصِبَنَّ بِالأَلِفْ ¤ وَاجْرُرْ بِيَاءٍ مَا مِنَ الأَسْمَا أَصِفْ
Rofa’kanlah
dengan Wau, Nashabkanlah dengan Alif, dan Jarrkanlah dengan Ya’, untuk
Isim-Isim yang akan aku sifati sebagai berikut (Asmaus Sittah):…→
Bait
Alfiyah ke 27 ini, menerangkan tentang I’rab Pengganti bagian pertama,
sebagai pengganti dari Irab asal. Yaitu kalimah yang dii’rab dengan
Huruf (wau-alif-ya’) pengganti dari i’rab harkah (dhammah-fathah-kasrah)
demikianlah yang masyhur di kalangan Ahli Nahwu. Namun yang benar
menurut mereka adalah bahwa status kalimah tsb, tetap dii’rob dengan
Harkah secara taqdiran/dikira-kira artinya: Rofa’ dengan Dhommah yang
dikira-kirakan atas Wau, Nashab dengan Fathah yang dikira-kirakan atas
Alif dan Jar dengan Kasrah yang dikira-kirakan atas Ya’. Merupakan I’rab
yang berlaku pada Asmaaus-Sittah/الأسماء الستة (Kalimah Isim/kata benda yang enam) yaitu: أبٌ، أخٌ، حمٌ، فمٌ، هنٌ، ذُو .
Maka kalimah-kalimah ini dirafa’kan dengan Wau sebagai pengganti dari Dhammah. Contoh:
وَأَبُونَا شَيْخٌ كَبِيرٌ
sedang bapak kami adalah orang tua yang telah lanjut umurnya.
Dinashabkan dengan Alif pengganti dari Fathah. Contoh:وَآتِ ذَا الْقُرْبَى حَقَّهُ
Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya
Dijarkan dengan Ya’ pengganti dari Kasrah. Contoh:ارْجِعُوا إِلَى أَبِيكُمْ
Kembalilah kepada ayahmu
Mantab kang...
BalasHapus